Periode kehamilan trimester kedua merupakan periode saat janin mulai
tumbuh dengan sangat signifikan seperti misalnya pertumbuhan organ
dalam. Berbeda dengan kehamilan pada trimester pertama dimana janin
masih rapuh, pada usia kehamilan trimester kedua janin sudah cukup kuat
dan siap tumbuh. Yang harus dilakukan sang ibu pada usia ini adalah
memberikan dukungan yang maksimal pada kehamilannya.
Beberapa hal yang harus dilakukan pada kehamilan trimester kedua adalah:
- Asupan makanan penuh gizi.
Pada periode ini, janin memerlukan protein dan nutrisi yang lengkap agar tumbuh dengan baik dan maksimal. - Olahraga ringan secara rutin.
Olahraga sangat disarankan agar fisik sang ibu tetap terjaga dan sehat. - Pemeriksaan dokter.
Anda wajib melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter untuk mengetahui kondisi kehamilan secara baik. Sampaikan keluhan Anda dan tanyakan bagaimana solusinya, apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, apa yang harus dilakukan untuk membuat janin terus tumbuh sehat. - Terapi emosi.
Jika kondisi psikis Anda sangat labil, disarankan juga untuk melakukan terapi emosi agar mental Anda siap dan kembali stabil. Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh memicu perubahan pada psikis kehamilan trimester kedua ini, jika perubahan ini tidak bisa Anda kuasai maka ada baiknya Anda mengagendakan untuk mengunjungi dokter ahli untuk terapi emosi Anda. - Bersabar dengan berbagai keluhan yang biasanya dialami pada kehamilan trimester kedua hingga setelah melahirkan, sang ibu akan mengalami banyak keluhan baik secara fisik maupun emosi.
- Persiapkan kebutuhan si bayi mulai dari kehamilan trimester kedua, sambil Anda jalan-jalan menyehatkan bisa sekaligus berbelanja mencari berbagai keperluan si kecil.
Jika Anda merasakan sakit pada bagian bawah kiri atau kanan perut
tidak perlu panik karena penyebab nyeri ini tidak membahayakan, Anda
cukup beristirahat dengan posisi duduk atau berbaring untuk
meredakannya. Jangan lupa gunakan bantal yang cukup tinggi ketika
berbaring. Ketika Anda mengubah posisi duduk atau tidur sebaiknya juga
dengan perlahan-lahan agar tidak menimbulkan nyeri.
No comments:
Post a Comment