Pentingnya Perbedaan Umur Dalam Menjalin Hubungan - Di saat seorang remaja memasuki usia beranjak dewasa, maka akan
muncul dalam pikirannya bahwa sudah saatnya ‘mengenal’ lebih jauh
makhluk lain yang berbeda dengannya. Makhluk lain jenis itu ternyata
semakin dipandang semakin sungguh mengagumkan hati.
Maka wajar bila romantika kehidupan anak-anak remaja tidak bisa lepas dari keinginan ‘pacaran’. Dan keinginan ini masih akan terus berlangsung hingga ke jenjang kuliah di perguruan tinggi, sampai dengan lulus kuliah, bekerja dan pada akhirnya akan menatap ke jenjang pernikahan.
Pacaran memang menyenangkan, khususnya bagi darah muda di SMA. Bagi pria, biasanya terpikat oleh kehadiran makhluk indah, cantik dan menyenangkan. Sedangkan bagi wanita, hati dan emosinya lebih mudah terikat kepada dia sosok pintar, humoris, gentle dan protektif serta tak lupa berpenampilan cool.
Namun, memulai untuk pacaran harus pas waktunya, kalau sudah terlalu
tua akan menyulitkan dalam mencari pasangan. Tetapi sebaliknya kalau
terlalu muda juga kurang baik.
Namun terkadang, bahkan seringkali, para remaja tak mampu menghalau rasa galau dan gundah ketika melihat teman-temannya sudah pernah berpasangan, baik ketika pulang sekolah maupun ketika menghabiskan malam minggu. Kegalauan semacam ini tidak tepat bila disikapi dengan pemikiran dan attitude yang cenderung merasa ‘looser’.
Di sekolah rasanya aneh sendiri kalau tidak pacaran – tak perduli dengan siapa!
Ketika akan memutuskan, pokoknya yang penting harus pacaran, tak perduli dengan siapa. Tetapi yang terjadi tetap saja, alias pacar idaman yang dicari tak kunjung tiba, maka justru makin menimbun perasaan galau. Akibatnya makin merasa sebagai looser. Harus dipahami, semua itu ada waktunya dan harus melalui proses yang baik. Kalau dipaksakan, maka akan timbul kekacauan berantai dalam hidupmu.
Di sisi lain, bagi yang sudah memahami prinsip-prinsip di atas, dan sudah merasa saat yang tepat untuk memulia hubungan yang serius, juga menghadapi tantangan lain. Karena, menjalin hubungan serius tidak mudah, dan seringkali orang memiliki kriteria tersendiri untuk pasangan atau calon pasangannya, misalnya saja umur. Perbedaan umur seringkali diperdebatkan dan setiap orang memiliki preferensi sendiri-sendiri mengenai hal ini. Kebanyakan wanita memang lebih memilih mencari pasangan yang lebih tua darinya sehingga lebih dewasa dan bisa menjaganya.
Lalu seberapa penting sih perbedaan umur ini mengambil peran dalam sebuah hubungan percintaan?
Faktor Biologis: Kedewasaan dan Kematangan Berpikir
Secara biologis, pria akan cenderung memiliki kedewasaan 2 tahun
lebih lambat daripada umurnya. Sebaliknya, wanita akan cenderung
memiliki kedewasaan 2 tahun lebih cepat daripada umurnya. Nah, kalau
dijumlahkan, 2 tambah 2 sama dengan 4 (tahun), sebagai jarak umur yang
relatif bisa mengantisipasi perbedaan tingkat kedewasaan antara pria dan
wanita.
Faktor Kematangan Emosi dan Ego
Pasangan muda juga relatif kurang mapan mengendalikan emosi dan ego.
Perbedaan dan friksi yang pasti sering terjadi diantara mereka harus
dilalui dengan kematangan mengendalikan emosi dan ego. Pasangan yang
sama-sama muda, kadang masih mudah sembrono dan terlalu menggebu-gebu di
dalam memaknai perbedaan dan friksi.
Faktor Biologis: Kecenderungan perubahan fisik di masa tua
Pada bahasan ini, bukan hanya tentang penampilan dan wajah semata
yang dijadikan concern. Meskipun faktor perubahan fisik pada wajah harus
diakui menjadi faktor penting yang dialami banyak pasangan di dunia.
Bahwa pria di usia 50 tahun masih akan meneruskan masa keemasannya, dan
wanita di usia 50 tahun akan mengalami banyak hal tentang perubahan
fisik pada dirinya. Nah, inilah faktor penting selain concern tentang
wajah dan penampilan, yaitu wanita di usia juga bisa mencapai menopause
lebih awal daripada pria. Hal yang sering dianggap kecil oleh
pasangan-pasangan muda inilah yang sering menjadi topik nasehat dari
pasangan-pasangan tua yang sudah mengalaminya langsung dalam menjalin
hubungan di masa senja.
Faktor Kemapanan Finansial
Hal ini jelas harus menjadi concern penting, meskipun bukan
satu-satunya penentu segalanya. Cinta bukan tentang materi dan kekayaan.
Namun cinta yang realistis, harus dikedepankan pula. Bukan masalah pria
harus kaya dulu, baru boleh menikah. Namun tingkat pendapatan seorang
pria (entah kaya atau miskin), harus dilihat seiring dengan proses dan
perjalanan waktu. Yang diamati adalah tingkat Tanggung Jawab-nya ketika
menyadari sebagai pilar ekonomi keluarga. Apakah dia memiliki tanggung
jawab untuk belajar dan bekerja yang kelak akan digunakan untuk
menafkahi keluarganya.
Nah, kalau seorang wanita menjalin hubungan serius dengan pria yang
masih muda, atau katakanlah, seumuran dengan dirinya, maka wanita
tersebut harus berpikir lebih jauh. Misalnya, bila ketika menikah, dan
suaminya yang masih muda belum mendapatkan pekerjaan yang mapan, maka
jalan satu-satunya (biasanya) adalah tetap menggantungkan biaya hidup
dari orang tua.
Itulah hal-hal yang sering jadi top concern dalam memaknai perbedaan
usia di dalam menjalin hubungan. Tapi, itu semua kembali ke karakter
pribadi masing-masing. Cinta tidak bisa sekedar diartikan dengan teori
dan pengalaman empiris diatas. Namun, tidak bijaksana kalau
faktor-faktor diatas tidak dipikirkan dan dipertimbangkan sama sekali.
Semoga artikel "Pentingnya Perbedaan Umur Dalam Menjalin Hubungan" bermanfaat untuk para sobat.
Semoga artikel "Pentingnya Perbedaan Umur Dalam Menjalin Hubungan" bermanfaat untuk para sobat.
No comments:
Post a Comment