Setuju tidak, bahwa merawat dan mendidik anak itu butuh
bergunung-gunung kesabaran? Dari pagi sampai malam kita harus menghadapi
tingkah polah anak yang tak ada habisnya. Tak mau turun dari gendongan,
bertengkar dengan adiknya, sering kebobolan ngompol saat toilet
training, mudah menangis, tidak mau makan, merengek tak hentinya minta
jajan, dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Padahal kita pun sudah
lelah dengan pekerjaan rumah yang tak kunjung ada habisnya.
Ketika itu mungkin emosi kita sudah memuncak hingga ubun-ubun,
kepala serasa mau pecah, dada terasa sesak. Saat itu yang kita butuhkan
adalah kejernihan pikiran sehingga bukan amarah yang menguasai kita.
Disaat seperti itulah mestinya kita mau merenungkan sebuah hadits yang
diberitakan oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Shuhaib radhiyallahu’anhu:
”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua
urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri
seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun
bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa
kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan
untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih
Muslim[9/241])
Anak adalah ujian bagi orang tuanya. Jika kita mampu bersabar dalam
mendidik mereka tentu akan ada balasan pahala dari Allah, dan kelak kita
akan menuai buah dari kesabaran yang manis bagaikan madu. Yaitu ketika
mereka telah dewasa, kala mereka telah terbiasa dan terdidik dengan
kebaikan yang kita ajarkan dan mereka menjadi manusia yang taat pada
Rabbnya. Doa-doa yang selalu mereka panjatkan untuk kita adalah harta
dan investasi yang tak ternilai harganya. Lalu seperti apa saja aplikasi
kesabaran dalam mendidik anak?
Berikut beberapa contohnya aplikasi kesabaran dalam mendidik anak :
- Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anak
Salah satu bagian dari kesabaran yang dijelaskan para ulama adalah kesabaran dalam melakukan ketaatan pada Allah. Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anakpun termasuk dalam kategori ini. Mengajarkan kebaikan membutuhkan kesabaran seorang ibu. Mengajarkan doa-doa harian, adab dan akhlak yang baik, menghafal qur’an, dan lain sebagainya. - Sabar menjawab pertanyaan anak
Dalam masa tumbuh kembangnya, anak akan mengalami fase dimana ia akan selalu bertanya tentang hal-hal di sekelilingnya mulai dari hal yan besar sampai hal-hal yang sepele. Jangan keluhkan hal ini, wahai Ibu! Bersabarlah menjawab setiap pertanyaan anak kita karena dengan anak bertanya pada kita sesungguhnya ia menaruh kepercayaan pada kita sebagai orang tuanya. Jika kita ogah-ogahan atau malah marah-marah dengan pertanyaan yang anak lontarkan maka anak mungkin akan jera bertanya lagi dan ia tak akan menaruh kepercayaan lagi pada kita sehingga akan bertanya pada orang lain. Lalu apa jadinya jika ia bertanya pada orang yang tidak tepat sehingga mendapat jawaban yang berbahaya bagi agamanya? - Sabar menjadi pendengar dan teman yang baik
Termasuk sifat sabar dalam mendidik anak adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah mengganggap remeh curhatan anak kita, dengarkan dan komentari dengan bijak serta sisipi dengan nasehat. - Sabar ketika emosi memuncak
Menghadapi kelakuan anak yang terkadang nakal memang menjengkelkan. Saat inilah dibutuhkan kesabaran. Jika amarah itu datang cobalah sementara untuk menjauh dari anak hingga emosi kita mereda. Setelah reda, baru dekati anak lagi dan cobalah menasehatinya. Menasehati anak sambil marah-marah tidak akan ada gunanya dan tidak memberikan kesadaran bagi anak. - Sabar jika ikhtiar kita dalam mendidik anak belum menunjukkan hasil yang maksimal
Bersabarlah jika belum ada hasil yang maksimal dalam mendidik anak kita. Selalulah ingat bahwa Allah akan selalu melihat proses bukan hasil. Setiap ikhtiar kita mendidik anak akan Allah balas meskipun itu hal yang kecil. Selalulah mendoakan anak kita agar mereka menjadi anak yang shalih-shalihah.
Penuh Onak dan Duri
Mendidik anak itu tidak mudah, akan ada onak dan duri. Memupuk
kesabaran juga bukan perkara gampang. Bukankah kita tahu bersama bahwa
jalan menuju surganya Allah penuh dengan hal-hal yang tidak kita sukai
apalagi wanita memang memiliki sifat suka berkeluh kesah. Jadi
bersemangatlah berusaha menjadi ibu yang sabar, semoga tips ini dapat
membantu:
- Berlatihlah untuk sabar, dan ini harus bertahap tidaklah mungkin akan langsung bisa.
- Berdoa pada Allah agar menyuburkan sifat sabar dalam jiwa kita.
- Membaca tentang keutamaan sifat sabar dan juga kisah Nabi dan shahabat serta orang-orang shalih ketika mendidik anak-anak mereka.
- Sabar itu bisa naik dan turun, maka rajinlah mencharge kesabaran kita dengan banyak membaca, menghadiri majelis ilmu, serta berkawan dengan teman yang shalihah agar bisa menasehati kita untuk bersabar.
- Saling mengingatkan dengan partner kita dalam mendidik anak, yaitu suami kita.
Bukalah mata kita, banyak orang tua yang belum dikaruniai anak atau
dikaruniai anak namun memiliki ‘keterbatasan’ yang menjadikan anak sukar
dididik. Ingatlah hal itu sehingga dengan itu kita akan banyak
bersyukur dan berusaha keras memupuk kesabaran dalam mendidik anak-anak
kita. Selalulah ingat bahwa anak adalah invetasi kita di akhirat kelak.
Ibarat bercocok tanam, tanamlah benih unggul dan sabarlah merawatnya,
maka kelak kita akan menyemai buah yang ranum, selain itu anak memang
sangat perlu kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. pemikiran
mereka yang masih dini sangat membutuhkan sekali bimbingan serta
pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal yang sangat dilarang. maka
dari itu kita sebagai orang tua harus memberikan contoh-contoh yang
baik untuk anak, walaupun sangat sederhana cobalah untuk memberikan hal
baik sekecil apapun. Kita juga jangan sampai lelah untuk mendoakan anak
kita agar menjadi anak yang shalih dan shalihah serta bermanfaat
nantinya. Doa orang tua itu sangat manjur sekali untuk anak, senakal
apapun anak kita dia tetap darah daging kita, maka dari itu
Allah memberikan tanggung jawab dalam bentuk anak agar kita bisa membuat
anak tersebut menjadi baik.
No comments:
Post a Comment