Wednesday, January 13, 2016

Membedong... Amankah Bagi Sang Bayi ?

Membedong... Amankah Bagi Sang Bayi ? - Membedong bayi adalah aktivitas yang sudah membudaya di Indonesia. Ketika terdapat bayi yang baru saja lahir, maka orang tua akan langsung membungkuskan sehelai kain ke seluruh tubuhnya hingga hanya terlihat bagian muka. Kebiasaan ini dipercaya dapat membuat tubuh bayi menjadi hangat sehingga bisa tidur nyenyak, Namun, amankah membedong bayi itu? Benarkah membedong bayi sebabkan masalah panggul?

Membedong dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah di area panggul di kelak kemudian hari, karena memebedong bayi mencegah persendian di panggul berkembang normal. Ini terjadi bila membedong dilakukan kelewat ketat,

Tapi, sebagai manusia terdidik, sudah selayaknya kita mempertanyakan kembali aktivitas yang sudah begitu membudaya. Setidaknya, akal kritis mendorong kita untuk mencari tahu kebenaran atau penjelasan rasional atas segala sesuatu. Begitu juga dengan aktivitas membedong bayi.

Apakah membedong bayi aman bagi kesehatan?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Profesor Nicholas menyebutkan bahwa membedong dapat membuat bayi mengalami masalah di area pinggul. Masalah ini mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa terasa kelak di kemudian hari. Seacara ilmiah, resiko gangguan pinggul yang dimaksud adalah DDH (Developmental Dysplasia of the Hip) dan osteoarthritis.

Studi lain pada tikus menemukan bahwa membedong bayi sejak lahir akan menyebabkan panggul mengalami dislokasi, dimana kondisi itu akan bertambah berat seiring lamanya bayi dibedong. Angka dislokasi panggul di Jepang menurun hingga separuhnya, setelah dilakukan program edukasi kepada para nenek agar tidak membedong cucunya.

Lalu, apakah kita tidak boleh membedong sama sekali?

Berangkat dari pengalaman selama bertahun-tahun, aktivitas membedong bayi telah terbukti membuat bayi lebih tenang dan bisa tidur enak. Toh puji syukur, kita bisa tumbuh sehat padahal dulu mungkin kita juga dibedong. Tapi setidaknya, dengan hasil penelitian di atas, kita harus memiliki kewaspadaan.

Beberapa ahli, seperti Dr. Alastair Sutcliffe, ahli anak di University College London, dan Andreas Roposch,  mengatakan bahwa supaya perkembangan persendian di panggul berlangsung secara sehat, kaki harus dapat bebas ditekuk di area paha. Oleh karena itu konsultan bedah ortopedi di Great Ormond Street Hospital menyarankan supaya bayi sebaiknya tidak dibedong. Tapi tentu ini akan sulit dihentikan karena masyarakat sudah terlanjur membudayakan pembedongan bayi.

Sehingga Prof. Clarke lebih memilih untuk tidak melarang tindakan bedong sama sekali. Jalan amannya, Ia menyarankan agar membedong bayi tidak terlalu kencang, sehingga kedua kaki bayi dan juga tangan masih bisa bergerak dan ditekuk.


No comments:

Post a Comment