Membedong...
Amankah Bagi Sang Bayi ? - Membedong bayi adalah aktivitas yang sudah
membudaya di
Indonesia. Ketika terdapat bayi yang baru saja lahir, maka orang tua
akan langsung membungkuskan sehelai kain ke seluruh tubuhnya hingga
hanya terlihat bagian muka. Kebiasaan ini dipercaya dapat membuat tubuh
bayi menjadi hangat sehingga bisa tidur nyenyak, Namun, amankah
membedong bayi itu? Benarkah membedong bayi sebabkan masalah panggul?
Membedong dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah di area
panggul di kelak kemudian hari, karena memebedong bayi mencegah
persendian di panggul berkembang normal. Ini terjadi bila membedong
dilakukan kelewat ketat,
Tapi, sebagai manusia terdidik, sudah selayaknya kita mempertanyakan
kembali aktivitas yang sudah begitu membudaya. Setidaknya, akal kritis
mendorong kita untuk mencari tahu kebenaran atau penjelasan rasional
atas segala sesuatu. Begitu juga dengan aktivitas membedong bayi.
Apakah membedong bayi aman bagi kesehatan?
Sebuah studi yang dilakukan oleh
Profesor Nicholas menyebutkan bahwa membedong dapat membuat bayi
mengalami masalah di area pinggul. Masalah ini mungkin tidak langsung
terlihat, namun bisa terasa kelak di kemudian hari. Seacara ilmiah,
resiko gangguan pinggul yang dimaksud adalah DDH (Developmental
Dysplasia of the Hip) dan osteoarthritis.
Studi lain pada tikus menemukan bahwa
membedong bayi sejak lahir akan menyebabkan panggul mengalami dislokasi,
dimana kondisi itu akan bertambah berat seiring lamanya bayi dibedong.
Angka dislokasi panggul di Jepang menurun hingga separuhnya, setelah
dilakukan program edukasi kepada para nenek agar tidak membedong
cucunya.
Lalu, apakah kita tidak boleh membedong sama sekali?
Berangkat dari pengalaman selama
bertahun-tahun, aktivitas membedong bayi telah terbukti membuat bayi
lebih tenang dan bisa tidur enak. Toh puji syukur, kita bisa tumbuh
sehat padahal dulu mungkin kita juga dibedong. Tapi setidaknya, dengan
hasil penelitian di atas, kita harus memiliki kewaspadaan.
Beberapa ahli, seperti Dr. Alastair Sutcliffe, ahli anak di University College London,
dan Andreas Roposch, mengatakan bahwa supaya perkembangan persendian
di panggul berlangsung secara sehat, kaki harus dapat bebas ditekuk di
area paha. Oleh karena itu konsultan bedah ortopedi di Great Ormond Street Hospital menyarankan
supaya bayi sebaiknya tidak dibedong. Tapi tentu ini akan sulit
dihentikan karena masyarakat sudah terlanjur membudayakan pembedongan
bayi.
Sehingga Prof. Clarke lebih memilih untuk tidak melarang tindakan
bedong sama sekali. Jalan amannya, Ia menyarankan agar membedong bayi
tidak terlalu kencang, sehingga kedua kaki bayi dan juga tangan masih
bisa bergerak dan ditekuk.
No comments:
Post a Comment