Saat memiliki bayi, anda pasti akan dihadapkan dengan berbagai cerita
mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa di antara cerita
tersebut terkadang terselip mitos yang sudah ada sejak lama dan tak
jarang mitos tersebut membuat Moms bingung akan fakta yang sesungguhnya.
Nasihat dari kakek, nenek, teman, atau tetangga tentang perkembangan
bayi memang dibutuhkan oleh anda yang baru saja menjadi ibu. Namun, tak
jarang di antara nasihat tersebut juga terselip mitos-mitos yang telah
lama berkembang sehingga menutupi fakta yang sesungguhnya.
Lalu,
bagaimana cara membedakan antara mitos dan fakta tentang perkembangan
bayi?
Jadi,
mana yang mitos dan mana yang fakta tentang perkembangan bayi? Agar anda tidak bingung dan memiliki persepsi yang salah, berikut ini ada
beberapa mitos dan fakta dibalik perkembangan bayi
Mitos: Mainan mahal dan canggih dapat membuat bayi menjadi lebih pintar.
Fakta: Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan mainan mahal dan canggih lebih pintar daripada bayi yang menggunakan mainan lebih sederhana. Saat bayi mulai mengenal
Fakta: Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan mainan mahal dan canggih lebih pintar daripada bayi yang menggunakan mainan lebih sederhana. Saat bayi mulai mengenal
lingkungannya, stimulasi dari lingkungan lebih penting daripada mainan
yang diberikan untuk bayi.
- Hal yang lebih penting adalah
bagaimana si kecil bermain dengan mainannya, bukan mainan apa yang
digunakannya saat bermain. Bantulah buah hati Anda untuk meningkatkan
kemampuan motorik, verbal, kinestetik, dan kemampuan lainnya dengan
mengajaknya bermain dengan beberapa mainan yang berbeda.
Mitos: Tidak perlu khawatir jika anak Anda mengalami terlambat
bicara, nanti ia pasti bisa bicara dengan sendirinya seiring
bertambahnya usia.
Fakta: Moms, Anda perlu segera mengambil tindakan jika Anda melihat tanda-tanda terlambat bicara pada si kecil. Sebagai orang tua, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja dan bagaimana tanda-tanda terlambat bicara pada anak.
Fakta: Moms, Anda perlu segera mengambil tindakan jika Anda melihat tanda-tanda terlambat bicara pada si kecil. Sebagai orang tua, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja dan bagaimana tanda-tanda terlambat bicara pada anak.
- Jangan kira
bayi yang diam saja adalah yang manis karena tidak pernah rewel. Bisa
jadi buah hati Anda yang selalu diam mengalami terlambat bicara. Deteksi
sedari dini bisa mengetahui apakah buah hati Anda menderita autism atau
gangguan kognitif lainnya dan Anda pun bisa segera mengambil tindakan
selanjutnya.
Mitos: Panjang bayi saat dilahirkan memengaruhi tinggi badannya saat sudah besar nanti.
Fakta: Mitos yang satu ini pasti sudah berkembang dan banyak dipercayai oleh masyarakat. Moms, perlu Anda ketahui bahwa panjang bayi saat lahir tidak menjadi prediksi tinggi badannya saat besar nanti, tapi pengukuran lebih lanjut akan dapat memberikan prediksi tentang tinggi badan seorang anak.
Fakta: Mitos yang satu ini pasti sudah berkembang dan banyak dipercayai oleh masyarakat. Moms, perlu Anda ketahui bahwa panjang bayi saat lahir tidak menjadi prediksi tinggi badannya saat besar nanti, tapi pengukuran lebih lanjut akan dapat memberikan prediksi tentang tinggi badan seorang anak.
- Jika ingin mengetahui prediksi tinggi badan bayi, maka
tinggi badan orang tua lah yang memberikan pengaruh besar pada tinggi
badan anak. Jadi, tidak perlu langsung khawatir saat buah hati Anda
tidak terlalu panjang saat dilahirkan. Pola makan dan olahraga yang
dilakukan bisa mempengaruhi tinggi badan seseorang.
Mitos: Apabila orang tua menderita alergi terhadap suatu hal, maka si anak akan menderita alergi yang sama pula.
Fakta: Faktor keturunan memang dapat menentukan apakah seorang anak menderita alergi atau tidak. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap alergi yang diderita seorang anak. anda mungkin menderita alergi ikan laut, tapi si kecil bisa jadi tidak alergi terhadap ikan laut.
Fakta: Faktor keturunan memang dapat menentukan apakah seorang anak menderita alergi atau tidak. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap alergi yang diderita seorang anak. anda mungkin menderita alergi ikan laut, tapi si kecil bisa jadi tidak alergi terhadap ikan laut.
Anak-anak dari orang tua yang tidak
menderita alergi apapun juga bisa tiba-tiba menderita alergi. Jadi,
faktor keturunan bukan menjadi faktor utama dalam menentukan apakah
seorang anak akan menderita alergi yang sama dengan orang tuanya atau
tidak.
Jadi, anda sekarang sudah tahu bukan mana yang mitos dan fakta yang sesungguhnya seputar perkembangan bayi?
No comments:
Post a Comment